Intip 3 Manfaat Jahe yang Wajib Kamu Ketahui – Discover

maulida


3 manfaat jahe

Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan pengobatan tradisional. Tanaman ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:

1. Meredakan mual dan muntah

Jahe mengandung senyawa gingerol yang dapat membantu meredakan mual dan muntah, termasuk mual yang disebabkan oleh mabuk kendaraan, kehamilan, dan kemoterapi.

2. Mengurangi peradangan

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh. Senyawa gingerol dalam jahe dapat menghambat produksi prostaglandin, yang merupakan senyawa yang memicu peradangan.

3. Menurunkan kadar kolesterol

Jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Hal ini karena jahe mengandung senyawa yang dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus.

3 Manfaat Jahe

Jahe merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meredakan mual, mengurangi peradangan, dan menurunkan kadar kolesterol.

  • Meredakan mual
  • Mengurangi peradangan
  • Menurunkan kolesterol
  • Melancarkan pencernaan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menghangatkan tubuh
  • Sebagai antioksidan

Selain itu, jahe juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri haid. Jahe juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan mengurangi stres.

Meredakan mual

Mual merupakan sensasi tidak nyaman yang dapat membuat penderitanya ingin muntah. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti mabuk perjalanan, kehamilan, dan efek samping pengobatan. Jahe telah dikenal secara tradisional sebagai obat alami untuk meredakan mual.

Kandungan gingerol dalam jahe memiliki sifat antiemetik, yaitu dapat membantu meredakan mual dan muntah. Gingerol bekerja dengan cara menghambat reseptor serotonin (5-HT3) di saluran pencernaan. Reseptor 5-HT3 berperan dalam memicu mual dan muntah.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jahe efektif dalam meredakan mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, kehamilan, dan kemoterapi. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 1 gram jahe 1 jam sebelum perjalanan dapat mengurangi keparahan mual hingga 50%. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe setiap hari selama kehamilan dapat mengurangi frekuensi dan keparahan mual hingga 40%.

Selain itu, jahe juga dapat membantu meredakan mual yang disebabkan oleh efek samping pengobatan, seperti kemoterapi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe bersama dengan obat antiemetik dapat mengurangi keparahan mual hingga 30%.

Mengurangi peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan yang berkepanjangan dapat merusak jaringan dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.

  • Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi

    Jahe mengandung senyawa gingerol, shogaol, dan paradol yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yang merupakan senyawa yang memicu peradangan.

  • Jahe dapat mengurangi peradangan sendi

    Jahe telah terbukti efektif dalam mengurangi peradangan sendi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak jahe selama 6 minggu dapat mengurangi nyeri sendi dan kekakuan pada penderita osteoarthritis.

  • Jahe dapat mengurangi peradangan usus

    Jahe juga dapat membantu mengurangi peradangan usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe selama 8 minggu dapat mengurangi gejala penyakit Crohn, seperti nyeri perut, diare, dan kelelahan.

  • Jahe dapat mengurangi peradangan paru-paru

    Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan paru-paru, seperti asma dan bronkitis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menghirup minyak esensial jahe dapat mengurangi gejala asma, seperti sesak napas dan mengi.

Dengan demikian, jahe merupakan bahan alami yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Menurunkan kadar kolesterol

Kolesterol merupakan zat lemak yang terdapat dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Jahe memiliki sifat penurun kolesterol yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

Kandungan gingerol dalam jahe berperan dalam menurunkan kadar kolesterol. Gingerol bekerja dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus. Selain itu, jahe juga dapat meningkatkan produksi empedu, yang membantu memecah kolesterol dan membuangnya dari tubuh.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 3 gram jahe bubuk setiap hari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 10% dan meningkatkan kadar kolesterol HDL hingga 15%. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak jahe selama 8 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total hingga 17%.

Melancarkan pencernaan

Jahe memiliki sifat karminatif, yaitu dapat membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan. Gingerol dalam jahe dapat merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan, sehingga membantu proses pencernaan makanan.

  • Membantu mengatasi dispepsia

    Jahe dapat membantu meredakan gejala dispepsia, seperti perut kembung, begah, dan mual. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe selama 4 minggu dapat mengurangi gejala dispepsia hingga 50%.

  • Melancarkan BAB

    Jahe dapat membantu melancarkan buang air besar (BAB) pada penderita sembelit. Gingerol dalam jahe dapat merangsang kontraksi usus, sehingga membantu mendorong feses keluar.

  • Menghilangkan mual dan muntah

    Jahe dapat membantu meredakan mual dan muntah, termasuk mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan dan kehamilan. Gingerol dalam jahe dapat menghambat reseptor serotonin (5-HT3) di saluran pencernaan, yang berperan dalam memicu mual dan muntah.

Dengan demikian, jahe dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti dispepsia, sembelit, dan mual.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Jahe memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Gingerol, senyawa aktif dalam jahe, berperan penting dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi peradangan, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Meningkatkan Produksi Sel Imun

    Jahe dapat meningkatkan produksi sel-sel imun, seperti sel pembunuh alami (NK) dan makrofag. Sel-sel ini berperan penting dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Mengurangi Peradangan

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

  • Melindungi dari Stres Oksidatif

    Jahe mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit.

  • Mempercepat Pemulihan

    Jahe dapat membantu mempercepat pemulihan dari penyakit dengan meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa sakit. Sifat anti-inflamasi jahe juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan luka.

Dengan demikian, konsumsi jahe secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Menghangatkan Tubuh

Jahe memiliki sifat termogenik, yaitu dapat meningkatkan suhu tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan gingerol dalam jahe yang dapat merangsang metabolisme dan meningkatkan aliran darah.

Manfaat menghangatkan tubuh dari jahe sangat penting, terutama pada saat cuaca dingin atau saat tubuh sedang lemah. Jahe dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa dingin pada tangan dan kaki.

Selain itu, menghangatkan tubuh dengan jahe juga dapat membantu meredakan nyeri otot dan sendi. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada otot dan sendi.

Sebagai Antioksidan

Jahe merupakan sumber antioksidan yang baik, seperti gingerol, shogaol, dan paradol. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini.

Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Selain itu, sifat antioksidan jahe juga dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan rambut. Antioksidan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan polusi, sehingga membantu menjaga kulit tetap sehat dan awet muda. Antioksidan juga dapat membantu memperkuat rambut dan mencegah kerusakan akibat radikal bebas.

Jadi, mengonsumsi jahe secara teratur dapat memberikan manfaat sebagai antioksidan, melindungi tubuh dari berbagai penyakit, dan menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai manfaat jahe:

Apakah jahe aman dikonsumsi setiap hari?

Ya, jahe umumnya aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah sedang. Namun, konsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut, mual, dan diare.

Apakah jahe dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui?

Jahe umumnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui dalam jumlah sedang. Namun, ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran atau persalinan prematur sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.

Apakah jahe dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu?

Jahe dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah dan obat diabetes. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe bersamaan dengan obat-obatan.

Bagaimana cara terbaik mengonsumsi jahe?

Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, seperti:

  • Menambahkan jahe segar atau bubuk jahe ke dalam masakan dan minuman
  • Menyeduh teh jahe
  • Mengonsumsi suplemen jahe
  • Mengoleskan minyak jahe ke kulit

Kesimpulan

Jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meredakan mual, mengurangi peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jahe umumnya aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah sedang. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe bersamaan dengan obat-obatan tertentu atau jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Baca juga: Tips Mengonsumsi Jahe untuk Mendapatkan Manfaatnya Secara Optimal

Tips Mengonsumsi Jahe untuk Mendapatkan Manfaatnya Secara Optimal

Berikut adalah beberapa tips mengonsumsi jahe agar mendapatkan manfaatnya secara optimal:

Tip 1: Gunakan Jahe Segar

Jahe segar memiliki kandungan gingerol lebih tinggi dibandingkan jahe kering atau bubuk. Gingerol adalah senyawa aktif dalam jahe yang memberikan manfaat kesehatan.

Tip 2: Konsumsi Jahe Secara Teratur

Mengonsumsi jahe secara teratur, seperti setiap hari atau beberapa kali seminggu, dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

Tip 3: Tambahkan Jahe ke Berbagai Hidangan

Jahe dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, seperti masakan tumis, sup, atau minuman. Menambahkan jahe ke dalam makanan dapat meningkatkan rasa dan manfaat kesehatannya.

Tip 4: Olah Jahe dengan Benar

Saat mengolah jahe, sebaiknya hindari mengupas kulitnya. Kulit jahe mengandung serat dan nutrisi yang bermanfaat. Selain itu, hindari memasak jahe terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan gingerolnya.

Kesimpulan

Mengonsumsi jahe secara optimal dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti meredakan mual, mengurangi peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memperoleh manfaat jahe secara maksimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Jahe telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, baru dalam beberapa dekade terakhir para ilmuwan mulai meneliti manfaat kesehatan jahe secara ilmiah.

Salah satu penelitian paling komprehensif tentang manfaat jahe dilakukan oleh University of Michigan. Penelitian ini menemukan bahwa jahe efektif dalam meredakan mual dan muntah, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini juga menemukan bahwa jahe aman dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Studi lain yang dilakukan oleh University of Georgia menemukan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 4 gram jahe setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) sebesar 10% dan peningkatan kadar kolesterol HDL (“kolesterol baik”) sebesar 15%.

Studi-studi ini dan banyak studi lainnya memberikan bukti kuat bahwa jahe memiliki banyak manfaat kesehatan. Jahe dapat digunakan untuk meredakan mual dan muntah, mengurangi peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan kadar kolesterol.

Meskipun jahe umumnya aman dikonsumsi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru