Intip Makna Al Qayyum yang Jarang Diketahui

maulida


al qayyum artinya

Al-Qayyum artinya adalah Yang Maha Berdiri Sendiri yang tidak memerlukan pertolongan dari makhluk lainnya. Kata “al-Qayyum” berasal dari kata qama yang artinya berdiri, tegak, atau kokoh. Dalam konteks asmaul husna, al-Qayyum memiliki beberapa makna, di antaranya:

  • Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk lainnya.
  • Allah SWT adalah dzat yang kekal dan tidak akan pernah binasa.
  • Allah SWT adalah dzat yang mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.

Asmaul husna al-Qayyum memiliki banyak manfaat bagi orang yang mengamalkannya, di antaranya:

  • Memperkuat keyakinan kepada Allah SWT.
  • Meningkatkan rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT.
  • Menumbuhkan sikap tawakal dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
  • Memperoleh ketenangan hati dan kedamaian jiwa.

Dalam sejarah Islam, asmaul husna al-Qayyum telah menjadi salah satu landasan utama dalam ajaran tasawuf. Para sufi sering menggunakan asmaul husna ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai tingkat spiritual yang tinggi.

Dengan demikian, asmaul husna al-Qayyum merupakan salah satu sifat Allah SWT yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Memahami dan mengamalkan asmaul husna ini dapat membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

al qayyum artinya

Al-Qayyum merupakan salah satu asmaul husna yang memiliki makna penting dalam ajaran Islam. Kata “al-Qayyum” berasal dari kata qama yang artinya berdiri, tegak, atau kokoh. Dalam konteks asmaul husna, al-Qayyum memiliki beberapa makna, di antaranya:

  • Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk lainnya.
  • Allah SWT adalah dzat yang kekal dan tidak akan pernah binasa.
  • Allah SWT adalah dzat yang mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.
  • Allah SWT adalah dzat yang menjadi tujuan akhir segala sesuatu.
  • Allah SWT adalah dzat yang memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang membutuhkan.
  • Allah SWT adalah dzat yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan hamba-Nya.
  • Allah SWT adalah dzat yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

Dengan demikian, asmaul husna al-Qayyum merupakan salah satu sifat Allah SWT yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Memahami dan mengamalkan asmaul husna ini dapat membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk lainnya.

Makna ini mengandung beberapa aspek penting, yaitu:

  • Keberadaan Allah SWT bersifat mutlak dan tidak bergantung pada apapun. Allah SWT tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak memerlukan bantuan apapun untuk eksis. Ia adalah Dzat yang Maha Ada dengan sendirinya dan menjadi sumber keberadaan bagi segala sesuatu.
  • Allah SWT memiliki sifat-sifat kesempurnaan secara mutlak. Allah SWT tidak memiliki kekurangan atau kelemahan apapun. Ia adalah Dzat yang Maha Sempurna, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan memiliki sifat-sifat mulia lainnya secara mutlak.
  • Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang berhak disembah. Karena Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak bergantung pada apapun, maka hanya Dialah yang berhak untuk disembah dan diagungkan. Tidak ada dzat lain yang layak untuk dijadikan tuhan selain Allah SWT.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk lainnya” merupakan landasan fundamental dalam ajaran Islam. Makna ini menegaskan keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT, serta menjadi dasar bagi kewajiban manusia untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.

Allah SWT adalah dzat yang kekal dan tidak akan pernah binasa.

Makna ini memiliki hubungan yang erat dengan asmaul husna al-Qayyum. Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Dengan demikian, Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apapun, dan Ia juga kekal dan tidak akan pernah binasa.

  • Allah SWT adalah Dzat yang Maha Awal dan Maha Akhir. Ia tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Ia selalu ada dan akan selalu ada.
  • Allah SWT adalah Dzat yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Ia adalah sumber kehidupan bagi segala sesuatu dan tidak akan pernah mengalami kematian.
  • Allah SWT adalah Dzat yang Maha Berkuasa dan tidak akan pernah lemah. Ia memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak akan pernah lemah atau kalah.
  • Allah SWT adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan tidak akan pernah lupa. Ia mengetahui segala sesuatu dan tidak akan pernah lupa apapun.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah dzat yang kekal dan tidak akan pernah binasa” merupakan penegasan atas sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih, yang akan selalu melindungi dan menolong hamba-Nya.

Allah SWT adalah dzat yang mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.

Makna ini memiliki kaitan yang erat dengan asmaul husna al-Qayyum. Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Dengan demikian, Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apapun, dan Ia juga yang mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.

  • Allah SWT adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu. Ia menciptakan langit dan bumi, serta segala isinya. Ia menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan semua makhluk hidup lainnya.
  • Allah SWT adalah Dzat yang mengatur segala sesuatu. Ia mengatur peredaran matahari dan bulan, pergantian siang dan malam, serta perubahan musim. Ia juga mengatur kehidupan manusia, rezeki, jodoh, dan kematian.
  • Allah SWT adalah Dzat yang memelihara segala sesuatu. Ia memelihara kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk hidup lainnya. Ia juga memelihara alam semesta agar tetap teratur dan seimbang.
  • Allah SWT adalah Dzat yang melindungi segala sesuatu. Ia melindungi manusia dari bahaya, bencana, dan segala sesuatu yang dapat merugikannya. Ia juga melindungi alam semesta dari kerusakan dan kehancuran.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah dzat yang mengatur dan memelihara seluruh alam semesta” merupakan penegasan atas sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, yang akan selalu melindungi dan menolong hamba-Nya.

Allah SWT adalah dzat yang menjadi tujuan akhir segala sesuatu.

Makna ini memiliki kaitan yang erat dengan asmaul husna al-Qayyum. Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Dengan demikian, Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apapun, dan Ia juga yang menjadi tujuan akhir segala sesuatu.

  • Segala sesuatu diciptakan oleh Allah SWT dan kembali kepada-Nya. Allah SWT menciptakan seluruh alam semesta, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk hidup lainnya. Ketika makhluk hidup tersebut mati, mereka akan kembali kepada Allah SWT.
  • Allah SWT adalah tujuan akhir dari semua ibadah dan pengabdian. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Segala bentuk ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Allah SWT adalah tujuan akhir dari semua harapan dan keinginan. Manusia selalu memiliki harapan dan keinginan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Allah SWT adalah Dzat yang dapat memenuhi semua harapan dan keinginan tersebut.
  • Allah SWT adalah tujuan akhir dari segala cinta dan kasih sayang. Manusia memiliki perasaan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia, keluarga, sahabat, dan lainnya. Namun, cinta dan kasih sayang yang sejati hanya dapat diperoleh dari Allah SWT.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah dzat yang menjadi tujuan akhir segala sesuatu” merupakan penegasan atas sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa hanya Allah SWT yang layak untuk disembah, dipatuhi, dan dicintai.

Allah SWT adalah dzat yang memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang membutuhkan.

Dalam konteks asmaul husna al-Qayyum, makna ini memiliki keterkaitan yang erat. Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Dengan demikian, Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apapun, dan Ia juga yang memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang membutuhkan.

  • Allah SWT selalu hadir dan mengetahui kebutuhan hamba-Nya. Allah SWT mengetahui segala sesuatu, termasuk kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh hamba-Nya. Ia selalu hadir dan tidak pernah jauh dari hamba-Nya.
  • Allah SWT memiliki kekuasaan untuk memberikan pertolongan. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa. Ia memiliki kekuasaan untuk memberikan pertolongan kepada hamba-Nya, baik berupa pertolongan duniawi maupun ukhrawi.
  • Allah SWT memberikan pertolongan sesuai dengan hikmah-Nya. Allah SWT memberikan pertolongan kepada hamba-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang, Allah SWT memberikan pertolongan secara langsung, terkadang secara tidak langsung, dan terkadang Allah SWT menguji hamba-Nya dengan kesulitan untuk meningkatkan derajat mereka.
  • Allah SWT tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang berdoa dan berusaha. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ia tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang berdoa dan berusaha. Jika hamba-Nya belum mendapatkan pertolongan, maka bisa jadi karena belum waktunya atau karena Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah dzat yang memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang membutuhkan” merupakan penegasan atas sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, yang akan selalu melindungi dan menolong hamba-Nya.

Allah SWT adalah dzat yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan hamba-Nya.

Makna ini memiliki kaitan yang erat dengan asmaul husna al-Qayyum. Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Dengan demikian, Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apapun, dan Ia juga yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan hamba-Nya.

Allah SWT menjamin keselamatan hamba-Nya dari segala bahaya dan malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat. Ia melindungi hamba-Nya dari gangguan setan, jin, dan manusia yang berniat jahat. Ia juga melindungi hamba-Nya dari bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tsunami.

Selain menjamin keselamatan, Allah SWT juga menjamin kebahagiaan hamba-Nya. Ia memberikan rezeki yang cukup, kesehatan yang baik, keluarga yang harmonis, dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh hamba-Nya untuk hidup bahagia di dunia. Ia juga memberikan ketenangan hati, kedamaian jiwa, dan kebahagiaan sejati yang tidak dapat diperoleh dari dunia.

Dengan demikian, makna “Allah SWT adalah dzat yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan hamba-Nya” merupakan penegasan atas sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, yang akan selalu melindungi dan menolong hamba-Nya.

Allah SWT adalah dzat yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

Asmaul husna al-Qayyum merupakan salah satu nama Allah SWT yang memiliki makna sangat penting, yaitu Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Makna ini memiliki hubungan yang erat dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT.

Allah SWT memiliki sifat-sifat kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya. Sifat-sifat tersebut antara lain Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Adil. Sifat-sifat kesempurnaan ini merupakan bukti bahwa Allah SWT adalah Dzat yang sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun.

Dengan demikian, asmaul husna al-Qayyum menegaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan. Makna ini menjadi dasar bagi keyakinan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Pengasih, yang selalu melindungi dan menolong hamba-Nya.

Tanya Jawab tentang al-Qayyum

Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering ditanyakan tentang al-Qayyum:

Pertanyaan 1: Apa arti dari asmaul husna al-Qayyum?

Jawaban: Al-Qayyum artinya Yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh. Makna ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang tidak bergantung pada apapun dan memiliki sifat sempurna yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya.

Pertanyaan 2: Apa saja sifat-sifat kesempurnaan yang dimiliki oleh Allah SWT?

Jawaban: Sifat-sifat kesempurnaan yang dimiliki oleh Allah SWT antara lain Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Adil. Sifat-sifat ini merupakan bukti bahwa Allah SWT adalah Dzat yang sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun.

Pertanyaan 3: Mengapa penting untuk memahami dan mengamalkan asmaul husna al-Qayyum?

Jawaban: Memahami dan mengamalkan asmaul husna al-Qayyum sangat penting karena dapat memperkuat keyakinan kita kepada Allah SWT, meningkatkan rasa syukur dan cinta kepada-Nya, menumbuhkan sikap tawakal dan penyerahan diri kepada-Nya, serta memperoleh ketenangan hati dan kedamaian jiwa.

Pertanyaan 4: Apa saja manfaat dari mengamalkan asmaul husna al-Qayyum?

Jawaban: Mengamalkan asmaul husna al-Qayyum dapat membawa banyak manfaat, di antaranya memperkuat keyakinan kepada Allah SWT, meningkatkan rasa syukur dan cinta kepada-Nya, menumbuhkan sikap tawakal dan penyerahan diri kepada-Nya, memperoleh ketenangan hati dan kedamaian jiwa, serta mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.

Kesimpulan:

Asmaul husna al-Qayyum merupakan salah satu nama Allah SWT yang memiliki makna sangat penting dan memiliki hubungan erat dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Memahami dan mengamalkan asmaul husna ini dapat membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Artikel selanjutnya:

Tips Memahami dan Mengamalkan al-Qayyum

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kita memahami dan mengamalkan asmaul husna al-Qayyum:

Tip 1: Pelajari makna dan sifat-sifat al-Qayyum melalui referensi yang terpercaya, seperti Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab tafsir.

Tip 2: Renungkan dan pahami bahwa al-Qayyum menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Berdiri Sendiri dan Maha Kokoh, yang tidak bergantung pada apapun dan memiliki sifat sempurna yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya.

Tip 3: Amalkan sifat-sifat al-Qayyum dalam kehidupan sehari-hari, seperti dengan selalu mengandalkan Allah SWT dalam segala urusan, memperkuat tawakal dan penyerahan diri kepada-Nya, serta berusaha untuk memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan al-Qayyum, seperti mandiri, teguh pendirian, dan tidak mudah menyerah.

Tip 4: Berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan pemahaman dan kemampuan untuk mengamalkan asmaul husna al-Qayyum.

Tip 5: Bergaulah dengan lingkungan yang positif dan mendukung, seperti dengan mengikuti kajian atau pengajian tentang asmaul husna atau bergabung dengan komunitas yang mengamalkan ajaran Islam dengan baik.

Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips di atas, kita dapat semakin memahami dan mengamalkan asmaul husna al-Qayyum, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keberkahan dari-Nya.

Kesimpulan:

Asmaul husna al-Qayyum merupakan asmaul husna yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Dengan memahami dan mengamalkan asmaul husna ini, kita dapat memperkuat keyakinan kita kepada Allah SWT, meningkatkan rasa syukur dan cinta kepada-Nya, menumbuhkan sikap tawakal dan penyerahan diri kepada-Nya, serta memperoleh ketenangan hati dan kedamaian jiwa.

Youtube Video:


Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru