Intip Penyebab BAB Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

maulida


penyebab bab berdarah

Penyebab BAB berdarah adalah keluarnya darah melalui anus saat buang air besar. Darah dapat berwarna merah terang, merah tua, atau hitam, tergantung pada sumber perdarahan. Penyebab BAB berdarah yang paling umum adalah wasir, fisura ani, dan divertikulosis.

BAB berdarah dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar atau tukak lambung. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda untuk menentukan penyebab BAB berdarah dan memberikan perawatan yang tepat.

Beberapa topik utama yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi:

  • Penyebab umum BAB berdarah
  • Penyebab BAB berdarah yang lebih serius
  • Gejala yang menyertai BAB berdarah
  • Diagnosis BAB berdarah
  • Pengobatan BAB berdarah

Penyebab BAB Berdarah

BAB berdarah atau hematochezia adalah kondisi keluarnya darah dari anus saat buang air besar. Penyebab BAB berdarah dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah 7 aspek penting terkait penyebab BAB berdarah:

  • Wasir: Pembengkakan pembuluh darah di anus.
  • Fisura Ani: Robekan kecil pada lapisan anus.
  • Divertikulosis: Kantung kecil yang terbentuk di dinding usus besar.
  • Kanker Usus Besar: Pertumbuhan sel abnormal di usus besar.
  • Tukak Lambung: Luka pada lapisan lambung.
  • Penyakit Crohn: Peradangan pada saluran pencernaan.
  • Kolitis Ulseratif: Peradangan dan luka pada usus besar.

Penyebab BAB berdarah yang ringan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan sederhana. Namun, jika BAB berdarah disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, demam, atau penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter karena dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius.

Wasir

Wasir adalah salah satu penyebab paling umum BAB berdarah. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di anus membengkak dan meradang. Hal ini dapat disebabkan oleh mengejan saat buang air besar, duduk terlalu lama di toilet, atau mengangkat beban berat. Wasir dapat menyebabkan pendarahan saat buang air besar, serta rasa sakit, gatal, dan ketidaknyamanan.

Fisura Ani

Fisura ani adalah robekan kecil pada lapisan anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat, perdarahan, dan kesulitan buang air besar. Fisura ani sering disebabkan oleh sembelit kronis atau diare, yang dapat menyebabkan anus menjadi tegang dan robek. Faktor risiko lainnya termasuk persalinan, trauma pada daerah anus, dan penyakit radang usus.

  • Gejala Fisura Ani

    Gejala fisura ani yang paling umum adalah nyeri hebat saat buang air besar. Nyeri ini biasanya berlangsung selama beberapa jam setelah buang air besar. Gejala lain termasuk perdarahan berwarna merah terang pada tinja atau kertas toilet, gatal atau iritasi pada daerah anus, dan kesulitan buang air besar.

  • Diagnosis Fisura Ani

    Dokter biasanya dapat mendiagnosis fisura ani dengan melakukan pemeriksaan fisik pada daerah anus. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga melakukan anoskopi, yaitu memasukkan alat kecil ke dalam anus untuk melihat lapisan anus lebih jelas.

  • Pengobatan Fisura Ani

    Pengobatan fisura ani biasanya meliputi perubahan pola makan, obat-obatan, dan tindakan pembedahan. Perubahan pola makan yang disarankan antara lain memperbanyak konsumsi makanan berserat untuk mencegah sembelit, dan banyak minum air putih untuk menjaga kelembapan tinja. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati fisura ani termasuk krim atau salep yang mengandung anestesi atau nitrogliserin. Jika perubahan pola makan dan obat-obatan tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan pembedahan untuk mengangkat fisura.

Fisura ani adalah kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan perdarahan saat buang air besar. Jika Anda mengalami gejala fisura ani, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Divertikulosis

Divertikulosis adalah kondisi terbentuknya kantung-kantung kecil pada dinding usus besar. Kantung-kantung ini biasanya tidak menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan perdarahan jika terinfeksi atau meradang, sehingga menjadi salah satu penyebab BAB berdarah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun dan dapat disebabkan oleh pola makan rendah serat serta peningkatan tekanan pada usus besar.

Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah pertumbuhan sel abnormal di usus besar. Pertumbuhan ini dapat menyebabkan perdarahan, yang dapat menjadi tanda awal kanker usus besar. Gejala lain dari kanker usus besar meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, sakit perut, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.

  • Polip Usus Besar

    Polip usus besar adalah pertumbuhan jinak yang dapat berkembang di usus besar. Beberapa polip dapat berkembang menjadi kanker usus besar, sehingga penting untuk mengangkatnya jika ditemukan selama kolonoskopi.

  • Faktor Risiko Kanker Usus Besar

    Faktor risiko kanker usus besar meliputi usia, riwayat keluarga kanker usus besar, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan kurang aktivitas fisik.

  • Diagnosis Kanker Usus Besar

    Kanker usus besar dapat didiagnosis melalui kolonoskopi, yaitu prosedur memasukkan kamera kecil ke dalam usus besar untuk memeriksa adanya pertumbuhan abnormal.

  • Pengobatan Kanker Usus Besar

    Pengobatan kanker usus besar tergantung pada stadium kanker. Pilihan pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.

Kanker usus besar adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan perdarahan dan gejala lainnya. Jika Anda mengalami gejala kanker usus besar, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Tukak Lambung

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan pendarahan dan menjadi salah satu penyebab BAB berdarah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.

  • Gejala Tukak Lambung

    Gejala tukak lambung yang paling umum adalah nyeri perut, mual, dan kembung. Gejala lainnya dapat termasuk muntah, penurunan berat badan, dan kehilangan nafsu makan.

  • Diagnosis Tukak Lambung

    Tukak lambung dapat didiagnosis melalui endoskopi, yaitu prosedur memasukkan kamera kecil ke dalam lambung untuk memeriksa lapisan lambung.

  • Pengobatan Tukak Lambung

    Pengobatan tukak lambung tergantung pada penyebabnya. Jika tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, pengobatan akan meliputi antibiotik. Jika tukak lambung disebabkan oleh penggunaan OAINS, dokter akan menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat tersebut.

Tukak lambung adalah kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan dan perforasi (lubang pada dinding lambung). Jika Anda mengalami gejala tukak lambung, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah kondisi peradangan kronis yang dapat menyerang saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. Peradangan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk BAB berdarah.

  • Peradangan pada Usus

    Penyakit Crohn paling sering menyerang usus, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada lapisan usus. Peradangan ini dapat menyebabkan gejala seperti diare kronis, nyeri perut, dan penurunan berat badan.

  • Fistula

    Penyakit Crohn juga dapat menyebabkan terbentuknya fistula, yaitu saluran abnormal yang menghubungkan dua organ atau bagian tubuh. Fistula dapat terbentuk antara usus dan kulit, atau antara usus dan organ lain di dekatnya. Fistula dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri, drainase nanah, dan BAB berdarah.

  • Penyempitan Usus

    Peradangan kronis akibat penyakit Crohn dapat menyebabkan penyempitan usus. Penyempitan ini dapat membuat feses sulit lewat, sehingga menyebabkan sembelit, nyeri perut, dan BAB berdarah.

  • Perdarahan Rektal

    Peradangan dan kerusakan pada saluran pencernaan akibat penyakit Crohn dapat menyebabkan perdarahan rektal. Perdarahan ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan dapat terjadi secara intermiten atau terus-menerus.

Penyakit Crohn adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk BAB berdarah. Jika Anda mengalami gejala penyakit Crohn, seperti nyeri perut, diare kronis, atau BAB berdarah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Kolitis Ulseratif

Kolitis ulseratif adalah kondisi peradangan kronis yang menyerang usus besar, menyebabkan peradangan dan luka pada lapisan usus. Peradangan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk BAB berdarah.

  • Peradangan pada Usus Besar

    Pada kolitis ulseratif, peradangan dimulai di rektum dan dapat meluas ke seluruh usus besar. Peradangan ini menyebabkan lapisan usus menjadi meradang dan berdarah, sehingga menimbulkan gejala seperti diare berdarah, nyeri perut, dan urgensi buang air besar.

  • Tukak pada Usus Besar

    Selain peradangan, kolitis ulseratif juga dapat menyebabkan terbentuknya tukak pada lapisan usus besar. Tukak ini dapat menyebabkan nyeri, pendarahan, dan komplikasi lain seperti perforasi (lubang pada dinding usus).

  • Diare Berdarah

    Salah satu gejala utama kolitis ulseratif adalah diare berdarah. Darah dalam tinja dapat berkisar dari sedikit bercak hingga banyak, tergantung pada tingkat keparahan peradangan. Diare berdarah dapat menyebabkan anemia dan komplikasi lain jika tidak ditangani.

  • Faktor Risiko

    Faktor risiko kolitis ulseratif meliputi riwayat keluarga, gangguan kekebalan tubuh, dan infeksi tertentu. Kolitis ulseratif lebih sering terjadi pada orang dewasa muda, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.

Kolitis ulseratif adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk BAB berdarah. Jika Anda mengalami gejala kolitis ulseratif, seperti diare berdarah, nyeri perut, atau urgensi buang air besar, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pertanyaan Umum Seputar Penyebab BAB Berdarah

BAB berdarah atau hematochezia adalah kondisi keluarnya darah dari anus saat buang air besar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar penyebab BAB berdarah:

Pertanyaan 1: Apa saja penyebab umum BAB berdarah?

Jawaban: Penyebab umum BAB berdarah meliputi wasir, fisura ani, dan divertikulosis.

Pertanyaan 2: Kapan BAB berdarah menjadi tanda kondisi serius?

Jawaban: BAB berdarah dapat menjadi tanda kondisi serius jika disertai gejala lain seperti nyeri perut, demam, penurunan berat badan, atau darah berwarna merah tua atau hitam.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mendiagnosis penyebab BAB berdarah?

Jawaban: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan untuk menentukan penyebab BAB berdarah. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan adalah anoskopi, kolonoskopi, atau pemeriksaan darah.

Pertanyaan 4: Apa saja pilihan pengobatan untuk BAB berdarah?

Jawaban: Pilihan pengobatan untuk BAB berdarah tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pengobatan dapat meliputi obat-obatan, perubahan pola makan, atau tindakan pembedahan.

Kesimpulan: BAB berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga serius. Penting untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala ini untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Transisi ke bagian artikel berikutnya: Bagian selanjutnya akan membahas secara lebih rinci tentang penyebab, gejala, dan pengobatan BAB berdarah.

Tips Mengatasi BAB Berdarah

BAB berdarah atau hematochezia adalah kondisi keluarnya darah dari anus saat buang air besar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi BAB berdarah:

Tip 1: Kenali Gejala dan Penyebab
Perhatikan gejala BAB berdarah yang Anda alami, seperti warna dan jumlah darah, serta gejala lain yang menyertainya. Hal ini dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab BAB berdarah.

Tip 2: Konsultasikan ke Dokter Segera
Jangan abaikan BAB berdarah, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri perut, demam, atau penurunan berat badan. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Tip 3: Hindari Mengejan
Saat mengalami BAB berdarah, hindari mengejan saat buang air besar. Mengejan dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan perdarahan lebih banyak.

Tip 4: Perhatikan Pola Makan
Konsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian, untuk mencegah sembelit dan membantu melancarkan buang air besar. Hindari makanan pedas, berlemak, dan minuman beralkohol yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.

Tip 5: Perbanyak Minum Air Putih
Minum cukup air putih untuk menjaga kelembapan tinja dan mencegah sembelit. Air juga membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi risiko BAB berdarah.

Tip 6: Kelola Stres
Stres dapat memperburuk gejala BAB berdarah. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti berolahraga, meditasi, atau yoga.

Mengikuti tips ini dapat membantu mengatasi BAB berdarah dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika gejala BAB berdarah tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Transisi ke Kesimpulan: Dengan mengenali gejala, berkonsultasi ke dokter, dan menerapkan tips yang tepat, Anda dapat mengatasi BAB berdarah dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Youtube Video:


Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru