Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, sehingga total salam dalam shalat Tarawih adalah 10 kali.
Shalat Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
- Mendapatkan pahala yang besar.
- Melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah.
- Mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Shalat Tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Beliau mengerjakan shalat ini sebanyak 8 rakaat pada malam pertama Ramadhan. Pada malam-malam berikutnya, beliau menambah jumlah rakaat menjadi 20 rakaat. Sejak saat itu, shalat Tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang selalu dikerjakan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan.
Shalat Tarawih Berapa Rakaat
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait ibadah ini adalah berapa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait shalat Tarawih:
- Jumlah Rakaat: 20 Rakaat
- Jumlah Salam: 10 Kali
- Waktu Pelaksanaan: Malam Hari
- Hukum: Sunnah Muakkadah
- Keutamaan: Menghapus Dosa-Dosa Kecil
- Tata Cara: Dikerjakan Berjamaah
- Sejarah: Pertama Kali Dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW
Shalat Tarawih memiliki banyak manfaat bagi umat Islam. Selain dapat menghapus dosa-dosa kecil, shalat Tarawih juga dapat melatih kesabaran, kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Shalat ini juga menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jumlah Rakaat
Dalam shalat Tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan adalah 20 rakaat. Hal ini berdasarkan pada praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Jumlah rakaat ini dibagi menjadi 10 salam, di mana setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
- Sunnah Nabi SAW: Shalat Tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Beliau mengerjakan shalat ini sebanyak 8 rakaat pada malam pertama Ramadhan. Pada malam-malam berikutnya, beliau menambah jumlah rakaat menjadi 20 rakaat.
- Praktik Sahabat: Para sahabat Nabi Muhammad SAW juga mengerjakan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat tersebut sesuai dengan tuntunan Nabi SAW.
- Dalil Hadis: Terdapat beberapa hadis yang menyebutkan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat.
- Pendapat Ulama: Mayoritas ulama sepakat bahwa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih adalah 20 rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadis-hadis yang sahih dan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih adalah 20 rakaat. Hal ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan telah menjadi praktik yang dilakukan oleh umat Islam selama berabad-abad.
Jumlah Salam
Dalam shalat Tarawih, jumlah salam yang dilakukan adalah 10 kali. Hal ini terkait erat dengan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih yang berjumlah 20 rakaat. Setiap dua rakaat dalam shalat Tarawih diakhiri dengan salam, sehingga total salam yang dilakukan adalah 10 kali.
Jumlah salam ini memiliki beberapa makna dan hikmah, di antaranya:
- Menandai Selesai Dua Rakaat: Salam berfungsi sebagai penanda bahwa dua rakaat telah selesai dikerjakan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa jumlah rakaat yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan.
- Mengatur Barisan: Salam juga berfungsi untuk mengatur barisan jamaah saat shalat Tarawih berjamaah. Ketika imam mengucapkan salam, jamaah di belakangnya mundur beberapa langkah untuk memberikan ruang kepada jamaah yang ingin shalat sunnah witir.
- Menambah Kekhusyukan: Salam dalam shalat Tarawih dapat menambah kekhusyukan dan fokus jamaah. Saat mengucapkan salam, jamaah dapat merenungkan makna shalat yang telah mereka kerjakan dan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.
Dengan demikian, jumlah salam yang dilakukan dalam shalat Tarawih, yaitu 10 kali, memiliki peran penting dalam mengatur jalannya shalat dan menambah kekhusyukan jamaah.
Waktu Pelaksanaan
Shalat Tarawih memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik, yaitu pada malam hari. Ada beberapa alasan mengapa shalat ini dilaksanakan pada malam hari:
- Lebih Afdhal: Shalat Tarawih yang dikerjakan pada malam hari dianggap lebih afdhal atau lebih utama dibandingkan shalat Tarawih yang dikerjakan pada siang hari. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk mengerjakan shalat Tarawih pada malam hari.
- Lebih Tenang dan Khusyuk: Suasana malam hari yang tenang dan sepi dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dalam shalat. Selain itu, pada malam hari biasanya tidak banyak aktivitas lain yang dapat mengganggu konsentrasi dalam beribadah.
- Mengikuti Tradisi Nabi SAW: Nabi Muhammad SAW juga mengerjakan shalat Tarawih pada malam hari. Beliau biasanya mengerjakan shalat ini setelah shalat Isya dan sebelum tidur.
Waktu pelaksanaan shalat Tarawih pada malam hari juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, baik secara fisik maupun spiritual. Dengan mengerjakan shalat Tarawih pada malam hari, diharapkan kualitas ibadah dapat lebih maksimal dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelakunya.
Hukum
Shalat Tarawih memiliki hukum sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah beberapa implikasi hukum sunnah muakkadah pada shalat Tarawih:
- Dianjurkan untuk Dikerjakan: Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat Tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri. Hal ini karena shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil.
- Tidak Wajib: Meskipun sangat dianjurkan, shalat Tarawih tidak termasuk ibadah yang wajib dikerjakan. Artinya, tidak ada dosa bagi orang yang tidak mengerjakan shalat Tarawih.
- Mendapat Pahala Besar: Bagi orang yang mengerjakan shalat Tarawih, akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Pahala ini akan dilipatgandakan pada bulan Ramadhan.
- Menambah Kekhusyukan: Shalat Tarawih dapat menambah kekhusyukan dan kedekatan kepada Allah SWT. Suasana malam yang tenang dan sepi sangat mendukung untuk meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.
Dengan memahami hukum sunnah muakkadah pada shalat Tarawih, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk mengerjakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun tidak wajib, shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang sayang untuk dilewatkan.
Keutamaan
Salah satu keutamaan shalat Tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang artinya:
“Barang siapa melaksanakan shalat malam (Tarawih) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan sebelumnya. Keutamaan ini menjadi salah satu motivasi utama bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat Tarawih dengan sebaik-baiknya.
Menghapus dosa-dosa kecil merupakan hal yang sangat penting bagi seorang Muslim. Dengan dihapusnya dosa-dosa kecil, seorang Muslim akan memiliki hati yang lebih bersih dan lebih dekat dengan Allah SWT. Selain itu, penghapusan dosa-dosa kecil juga akan memberikan ketenangan dan ketenteraman hati.
Dengan mengerjakan shalat Tarawih, seorang Muslim dapat memperoleh keutamaan yang sangat besar, yaitu menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Keutamaan ini menjadi salah satu alasan mengapa shalat Tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama pada bulan Ramadhan.
Tata Cara
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini karena mengerjakan shalat Tarawih berjamaah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapat Pahala yang Lebih Besar: Shalat Tarawih yang dikerjakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan shalat Tarawih yang dikerjakan sendiri.
- Menambah Kekhusyukan: Suasana kekhusyukan dalam shalat Tarawih berjamaah akan lebih terasa dibandingkan shalat Tarawih yang dikerjakan sendiri. Hal ini karena jamaah dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk lebih fokus dalam beribadah.
- Mempererat Tali Silaturahmi: Shalat Tarawih berjamaah dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Terutama pada bulan Ramadhan, shalat Tarawih berjamaah dapat menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dengan demikian, meskipun jumlah rakaat dalam shalat Tarawih dapat dikerjakan sendiri, sangat dianjurkan untuk mengerjakannya secara berjamaah. Selain mendapatkan pahala yang lebih besar, shalat Tarawih berjamaah juga dapat menambah kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Sejarah
Shalat Tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Beliau mengerjakan shalat ini sebanyak 8 rakaat pada malam pertama Ramadhan. Pada malam-malam berikutnya, beliau menambah jumlah rakaat menjadi 20 rakaat. Sejak saat itu, shalat Tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang selalu dikerjakan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan.
Sejarah pertama kali dikerjakannya shalat Tarawih oleh Nabi Muhammad SAW memiliki kaitan erat dengan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih. Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih yang berjumlah 20 rakaat merupakan jumlah rakaat yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih mengikuti tuntunan dan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, sejarah pertama kali dikerjakannya shalat Tarawih oleh Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipahami dalam memahami shalat Tarawih, termasuk jumlah rakaat yang dikerjakan.
Pertanyaan Umum Seputar Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait shalat Tarawih:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih?
Dalam shalat Tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan adalah 20 rakaat yang dibagi menjadi 10 salam.
Pertanyaan 2: Mengapa shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari?
Shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari karena beberapa alasan, di antaranya karena lebih afdhal dan suasana malam yang lebih tenang dan khusyuk.
Pertanyaan 3: Apa hukum mengerjakan shalat Tarawih?
Hukum mengerjakan shalat Tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan mengerjakan shalat Tarawih?
Keutamaan mengerjakan shalat Tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
Demikian beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait shalat Tarawih. Semoga bermanfaat dan menambah pemahaman kita tentang ibadah sunnah ini.
Baca Juga: Panduan Lengkap Shalat Tarawih
Tips Menjalankan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menjalankan shalat Tarawih dengan baik dan khusyuk:
Tip 1: Pastikan Kondisi Bersih dan Suci
Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, pastikan Anda dalam kondisi bersih dan suci. Hal ini dapat dilakukan dengan berwudhu terlebih dahulu.
Tip 2: Berniat dengan Benar
Niat merupakan hal penting dalam beribadah. Niatkan shalat Tarawih yang Anda kerjakan karena Allah SWT dan mengharap ridha-Nya.
Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Saat melaksanakan shalat Tarawih, usahakan untuk khusyuk dan fokus. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam beribadah.
Tip 4: Kerjakan Secara Berjamaah
Shalat Tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Selain mendapatkan pahala yang lebih besar, shalat Tarawih berjamaah juga dapat menambah kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi.
Tip 5: Perhatikan Bacaan dan Gerakan
Perhatikan bacaan dan gerakan Anda saat melaksanakan shalat Tarawih. Bacaan yang benar dan gerakan yang sesuai akan menambah kesempurnaan ibadah Anda.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjalankan shalat Tarawih dengan baik dan khusyuk. Semoga ibadah yang Anda lakukan diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Panduan Lengkap Shalat Tarawih